December 29, 2010

Kuliah 26/12/2010: Perjalanan Rabbani

Prof Dr. Musa Fathullah menyentuh tentang banyak perkara. Saya tertarik dengan persoalan Solat Rawatib. Seperti yang kita maklum Solat Qabliah Subuh adalah sunat Muakkad yang sangat di tuntut dan kita dirikan selepas azan dilaungkan.

Menjawab satu soalan, Prof menyatakan sekiranya kita tiba di masjid dan azan telah dilaungkan maka kita boleh jamak solat Tahyatul Masjid dengan solat Qabliah Subuh. Hatta kita masih boleh menunaikan Solat tersebut selepas Solat Subuh berjamaah asal saja ia didirikan dalam waktu.

Sekadar berkongsi.Saya beristigfar kepada Allah SWT dan mohon maaf kepada sesiapa saja yang membaca sekiranya ada yang tersilap.

December 26, 2010

Mengenal Ilmu Hadis

Apabila kita buat search tajuk tersebut di google kita akan dapati banyak artikel mengenainya.Ada dari peringkat asas hingga penulisan yang agak mendalam.Saya tertarik kepada artikel di bawah yang saya post secara total.Semoga Allah merahmati penulis asal artikel ini.

YSA

Definisi Musthola'ah Hadits

HADITS ialah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wassallam baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan, taqrir, dan sebagainya.

ATSAR ialah sesuatu yang disandarkan kepada para sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wassallam

TAQRIR ialah keadaan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wassallam yang mendiamkan, tidak mengadakan sanggahan atau menyetujui apa yang telah dilakukan atau diperkatakan oleh para sahabat di hadapan beliau.

SAHABAT ialah orang yang bertemu Rasulullah shallallahu 'alaihi wassallam dengan pertemuan yang wajar sewaktu beliau masih hidup, dalam keadaan islam lagi beriman dan mati dalam keadaan islam.
TABI'IN ialah orang yang menjumpai sahabat, baik perjumpaan itu lama atau sebentar, dan dalam keadaan beriman dan islam, dan mati dalam keadaan islam.

MATAN ialah lafadz hadits yang diucapkan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wassallam , atau disebut juga isi hadits.



Unsur-Unsur Yang Harus Ada Dalam Menerima Hadits
Rawi, yaitu orang yang menyampaikan atau menuliskan hadits dalam suatu kitab apa-apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang atau gurunya. Perbuatannya menyampaikan hadits tersebut dinamakan merawi atau meriwayatkan hadits dan orangnya disebut perawi hadits.

Sistem Penyusun Hadits Dalam Menyebutkan Nama Rawi
As Sab'ah berarti diriwayatkan oleh tujuh perawi, yaitu :
1. Ahmad
2. Bukhari
3. Turmudzi
4. Nasa'i
5. Muslim
6. Abu Dawud
7. Ibnu Majah
As Sittah berarti diriwayatkan oleh enam perawi yaitu : Semua nama yang tersebut diatas (As Sab'ah) selain Ahmad
Al Khomsah berarti diriwayatkan oleh lima perawi yaitu : Semua nama yang tersebut diatas (As Sab'ah) selain Bukhari dan Muslim
Al Arba'ah berarti diriwayatkan oleh empat perawi yaitu : Semua nama yang tersebut diatas (As Sab'a) selain Ahmad, Bukhari dan Muslim.
Ats Tsalasah berarti diriwayatkan oleh tiga perawi yaitu : Semua nama yang tersebut diatas (As Sab'ah) selain Ahmad, Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah.
Asy Syaikhon berarti diriwayatkan oleh dua orang perawi yaitu : Bukhari dan Muslim
Al Jama'ah berarti diriwayatkan oleh para perawi yang banyak sekali jumlahnya (lebih dari tujuh perawi / As Sab'ah).
Matnu'l Hadits adalah pembicaraan (kalam) atau materi berita yang berakhir pada sanad yang terakhir. Baik pembicaraan itu sabda Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, sahabat ataupun tabi'in. Baik isi pembicaraan itu tentang perbuatan Nabi, maupun perbuatan sahabat yang tidak disanggah oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam .
Sanad atau Thariq adalah jalan yang dapat menghubungkan matnu'l hadits kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam .


Gambaran Sanad
Untuk memahami pengertian sanad, dapat digambarkan sebagai berikut: Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam didengar oleh sahabat (seorang atau lebih). Sahabat ini (seorang atau lebih) menyampaikan kepada tabi'in (seorang atau lebih), kemudian tabi'in menyampaikan pula kepada orang-orang dibawah generasi mereka. Demikian seterusnya hingga dicatat oleh imam-imam ahli hadits seperti Muslim, Bukhari, Abu Dawud, dll.Contoh:Waktu meriwayatkan hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, Bukhari berkata hadits ini diucapkan kepada saya oleh A, dan A berkata diucapkan kepada saya oleh B, dan B berkata diucapkan kepada saya oleh C, dan C berkata diucapkan kepada saya oleh D, dan D berkata diucapkan kepada saya oleh Nabi Muhammad.



Awal Sanad dan akhir Sanad
Menurut istilah ahli hadits, sanad itu ada permulaannya (awal) dan ada kesudahannya (akhir). Seperti contoh diatas yang disebut awal sanad adalah A dan akhir sanad adalah D.

Klasifikasi Hadits

Klasifikasi hadits menurut dapat (diterima) atau ditolaknya hadits sebagai hujjah (dasar hukum) adalah:
1.Hadits Shohih, adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, sempurna ingatan, sanadnya bersambung, tidak ber illat dan tidak janggal. Illat hadits yang dimaksud adalah suatu penyakit yang samar-samar yang dapat menodai keshohihan suatu hadits.

2Hadits Makbul adalah hadits-hadits yang mempunyai sifat-sifat yang dapat diterima sebagai Hujjah. Yang termasuk hadits makbul adalah Hadits Shohih dan Hadits Hasan.

3.Hadits Hasan adalah hadits yang diriwayatkan oleh Rawi yang adil, tapi tidak begitu kuat ingatannya (hafalan), bersambung sanadnya, dan tidak terdapat illat serta kejanggalan pada matannya. Hadits Hasan termasuk hadits yang Makbul, biasanya dibuat hujjah buat sesuatu hal yang tidak terlalu berat atau terlalu penting.

4.Hadits Dhoif adalah hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadits shohih atau hadits hasan. Hadits Dhoif banyak macam ragamnya dan mempunyai perbedaan derajat satu sama lain, disebabkan banyak atau sedikitnya syarat-syarat hadits shohih atau hasan yang tidak dipenuhinya.

Syarat-syarat Hadits Shohih
Suatu hadits dapat dinilai shohih apabila telah memenuhi 5 Syarat :
a) Rawinya bersifat Adil
b) Sempurna ingatan
c) Sanadnya tidak terputus
d) Hadits itu tidak berillat dan
e) Hadits itu tidak janggal


Arti Adil dalam periwayatan, seorang rawi harus memenuhi 4 syarat untuk dinilai adil, yaitu :
Selalu memelihara perbuatan taat dan menjahui perbuatan maksiat.
Menjauhi dosa-dosa kecil yang dapat menodai agama dan sopan santun.
Tidak melakukan perkara-perkara Mubah yang dapat menggugurkan iman kepada kadar dan mengakibatkan penyesalan.
Tidak mengikuti pendapat salah satu madzhab yang bertentangan dengan dasar Syara'.

Klasifikasi Hadits Dhoif berdasarkan kecacatan perawinya

Hadits Maudhu': adalah hadits yang diciptakan oleh seorang pendusta yang ciptaan itu mereka katakan bahwa itu adalah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wassallam , baik hal itu disengaja maupun tidak.
Hadits Matruk: adalah hadits yang menyendiri dalam periwayatan, yang diriwayatkan oleh orang yang dituduh dusta dalam perhaditsan.
Hadits Munkar: adalah hadits yang menyendiri dalam periwayatan, yang diriwayatkan oleh orang yang banyak kesalahannya, banyak kelengahannya atau jelas kefasiqkannya yang bukan karena dusta. Di dalam satu jurusan jika ada hadits yang diriwayatkan oleh dua hadits lemah yang berlawanan, misal yang satu lemah sanadnya, sedang yang satunya lagi lebih lemah sanadnya, maka yang lemah sanadnya dinamakan hadits Ma'ruf dan yang lebih lemah dinamakan hadits Munkar.
Hadits Mu'allal (Ma'lul, Mu'all): adalah hadits yang tampaknya baik, namun setelah diadakan suatu penelitian dan penyelidikan ternyata ada cacatnya. Hal ini terjadi karena salah sangka dari rawinya dengan menganggap bahwa sanadnya bersambung, padahal tidak. Hal ini hanya bisa diketahui oleh orang-orang yang ahli hadits.
Hadits Mudraj (saduran): adalah hadits yang disadur dengan sesuatu yang bukan hadits atas perkiraan bahwa saduran itu termasuk hadits.
Hadits Maqlub: adalah hadits yang terjadi mukhalafah (menyalahi hadits lain), disebabkan mendahului atau mengakhirkan.
Hadits Mudltharrib: adalah hadits yang menyalahi dengan hadits lain terjadi dengan pergantian pada satu segi yang saling dapat bertahan, dengan tidak ada yang dapat ditarjihkan (dikumpulkan).
Hadits Muharraf: adalah hadits yang menyalahi hadits lain terjadi disebabkan karena perubahan Syakal kata, dengan masih tetapnya bentuk tulisannya.
Hadits Mushahhaf: adalah hadits yang mukhalafahnya karena perubahan titik kata, sedang bentuk tulisannya tidak berubah.
Hadits Mubham: adalah hadits yang didalam matan atau sanadnya terdapat seorang rawi yang tidak dijelaskan apakah ia laki-laki atau perempuan.
Hadits Syadz (kejanggalan): adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang yang makbul (tsiqah) menyalahi riwayat yang lebih rajih, lantaran mempunyai kelebihan kedlabithan atau banyaknya sanad atau lain sebagainya, dari segi pentarjihan.
Hadits Mukhtalith: adalah hadits yang rawinya buruk hafalannya, disebabkan sudah lanjut usia, tertimpa bahaya, terbakar atau hilang kitab-kitabnya.
Klasifikasi hadits Dhoif berdasarkan gugurnya rawi
Hadits Muallaq: adalah hadits yang gugur (inqitha') rawinya seorang atau lebih dari awal sanad.
Hadits Mursal: adalah hadits yang gugur dari akhir sanadnya, seseorang setelah tabi'in.
Hadits Mudallas: adalah hadits yang diriwayatkan menurut cara yang diperkirakan, bahwa hadits itu tiada bernoda. Rawi yang berbuat demikian disebut Mudallis.
Hadits Munqathi': adalah hadits yang gugur rawinya sebelum sahabat, disatu tempat, atau gugur dua orang pada dua tempat dalam keadaan tidak berturut-turut.
Hadits Mu'dlal: adalah hadits yang gugur rawi-rawinya, dua orang atau lebih berturut turut, baik sahabat bersama tabi'in, tabi'in bersama tabi'it tabi'in, maupun dua orang sebelum sahabat dan tabi'in.



Klasifikasi hadits Dhoif berdasarkan sifat matannya

1.

Hadits Mauquf: adalah hadits yang hanya disandarkan kepada sahabat saja, baik yang disandarkan itu perkataan atau perbuatan dan baik sanadnya bersambung atau terputus.
2.
Hadits Maqthu': adalah perkataan atau perbuatan yang berasal dari seorang tabi'in serta di mauqufkan padanya, baik sanadnya bersambung atau tidak.

Apakah Boleh Berhujjah dengan hadits Dhoif ?
Para ulama sepakat melarang meriwayatkan hadits dhoif yang maudhu' tanpa menyebutkan kemaudhu'annya. Adapun kalau hadits dhoif itu bukan hadits maudhu' maka diperselisihkan tentang boleh atau tidaknya diriwayatkan untuk berhujjah.

Berikut ini pendapat yang ada yaitu:
Pendapat Pertama Melarang secara mutlak meriwayatkan segala macam hadits dhoif, baik untuk menetapkan hukum, maupun untuk memberi sugesti amalan utama. Pendapat ini dipertahankan oleh Abu Bakar Ibnul 'Araby.
Pendapat Kedua Membolehkan, kendatipun dengan melepas sanadnya dan tanpa menerangkan sebab-sebab kelemahannya, untuk memberi sugesti, menerangkan keutamaan amal (fadla'ilul a'mal dan cerita-cerita, bukan untuk menetapkan hukum-hukum syariat, seperti halal dan haram, dan bukan untuk menetapkan aqidah-aqidah).
Para imam seperti Ahmad bin hambal, Abdullah bin al Mubarak berkata: "Apabila kami meriwayatkan hadits tentang halal, haram dan hukum-hukum, kami perkeras sanadnya dan kami kritik rawi-rawinya. Tetapi bila kami meriwayatkan tentang keutamaan, pahala dan siksa kami permudah dan kami perlunak rawi-rawinya."
Karena itu, Ibnu Hajar Al Asqalany termasuk ahli hadits yang membolehkan berhujjah dengan hadits dhoif untuk fadla'ilul amal. Ia memberikan 3 syarat dalam hal meriwayatkan hadits dhoif, yaitu:
Hadits dhoif itu tidak keterlaluan. Oleh karena itu, untuk hadits-hadits dhoif yang disebabkan rawinya pendusta, tertuduh dusta, dan banyak salah, tidak dapat dibuat hujjah kendatipun untuk fadla'ilul amal.
Dasar amal yang ditunjuk oleh hadits dhoif tersebut, masih dibawah satu dasar yang dibenarkan oleh hadits yang dapat diamalkan (shahih dan hasan)
Dalam mengamalkannya tidak mengitikadkan atau menekankan bahwa hadits tersebut benar-benar bersumber kepada nabi, tetapi tujuan mengamalkannya hanya semata mata untuk ikhtiyath (hati-hati) belaka.

Klasifikasi hadits dari segi sedikit atau banyaknya rawi :
[1] Hadits Mutawatir: adalah suatu hadits hasil tanggapan dari panca indra, yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi, yang menurut adat kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat dusta.
Syarat syarat hadits mutawatir
Pewartaan yang disampaikan oleh rawi-rawi tersebut harus berdasarkan tanggapan panca indra. Yakni warta yang mereka sampaikan itu harus benar benar hasil pendengaran atau penglihatan mereka sendiri.
Jumlah rawi-rawinya harus mencapai satu ketentuan yang tidak memungkinkan mereka bersepakat bohong/dusta.
Adanya keseimbangan jumlah antara rawi-rawi dalam lapisan pertama dengan jumlah rawi-rawi pada lapisan berikutnya. Kalau suatu hadits diriwayatkan oleh 5 sahabat maka harus pula diriwayatkan oleh 5 tabi'in demikian seterusnya, bila tidak maka tidak bisa dinamakan hadits mutawatir.
[2] Hadits Ahad: adalah hadits yang tidak memenuhi syarat syarat hadits mutawatir.

Klasifikasi hadits Ahad
Hadits Masyhur: adalah hadits yang diriwayatkan oleh 3 orang rawi atau lebih, serta belum mencapai derajat mutawatir.
Hadits Aziz: adalah hadits yang diriwayatkan oleh 2 orang rawi, walaupun 2 orang rawi tersebut pada satu thabaqah (lapisan) saja, kemudian setelah itu orang-orang meriwayatkannya.
Hadits Gharib: adalah hadits yang dalam sanadnya terdapat seorang yang menyendiri dalam meriwayatkan, dimana saja penyendirian dalam sanad itu terjadi.

Hadits Qudsi atau Hadits Rabbani atau Hadits Ilahi
Adalah sesuatu yang dikabarkan oleh Allah kepada nabiNya dengan melalui ilham atau impian, yang kemudian nabi menyampaikan makna dari ilham atau impian tersebut dengan ungkapan kata beliau sendiri.

Perbedaan Hadits Qudsi dengan hadits Nabawi
Pada hadits qudsi biasanya diberi ciri ciri dengan dibubuhi kalimat-kalimat :
Qala ( yaqalu ) Allahu Fima yarwihi 'anillahi Tabaraka wa Ta'ala
Lafadz lafadz lain yang semakna dengan apa yang tersebut diatas.

Perbedaan Hadits Qudsi dengan Al-Qur'an:
Semua lafadz-lafadz Al-Qur'an adalah mukjizat dan mutawatir, sedang hadits qudsi tidak demikian.
Ketentuan hukum yang berlaku bagi Al-Qur'an, tidak berlaku pada hadits qudsi. Seperti larangan menyentuh, membaca pada orang yang berhadats, dll.
Setiap huruf yang dibaca dari Al-Qur'an memberikan hak pahala kepada pembacanya.
Meriwayatkan Al-Qur'an tidak boleh dengan maknanya saja atau mengganti lafadz sinonimnya, sedang hadits qudsi tidak demikian.
Bid'ahYang dimaksud dengan bid'ah ialah sesuatu bentuk ibadah yang dikategorikan dalam menyembah Allah yang Allah sendiri tidak memerintahkannya, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam tidak menyontohkannya, serta para sahabat-sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam tidak mencontohkannya.
Kewajiban sebagai seorang muslim adalah mengingatkan amar ma'ruf nahi munkar kepada saudara-saudara seiman yang masih sering mengamalkan amalan-amalan ataupun cara-cara bid'ah.
Alloh berfirman, dalam QS Al-Maidah ayat 3, "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu." Jadi tidak ada satu halpun yang luput dari penyampaian risalah oleh Nabi. Sehingga jika terdapat hal-hal baru yang berhubungan dengan ibadah, maka itu adalah bid'ah."Kulu bid'ah dholalah..." semua bid'ah adalah sesat (dalam masalah ibadah). "Wa dholalatin fin Naar..." dan setiap kesesatan itu adanya dalam neraka.
Beberapa hal seperti speaker, naik pesawat, naik mobil, pakai pasta gigi, tidak dapat dikategorikan sebagai bid'ah. Semua hal ini tidak dapat dikategorikan sebagai bentuk ibadah yang menyembah Allah. Ada tata cara dalam beribadah yang wajib dipenuhi, misalnya dalam hal sembahyang ada ruku, sujud, pembacaan al-Fatihah, tahiyat, dst. Ini semua adalah wajib dan siapa pun yang menciptakan cara baru dalam sembahyang, maka itu adalah bid'ah. Ada tata cara dalam ibadah yang dapat kita ambil hikmahnya. Seperti pada zaman Rasul Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam menggunakan siwak, maka sekarang menggunakan sikat gigi dan pasta gigi, terkecuali beberapa muslim di Arab, India, dst.
Menemukan hal baru dalam ilmu pengetahuan bukanlah bid'ah, bahkan dapat menjadi ladang amal bagi umat muslim. Banyak muncul hadits-hadits yang bermuara (matannya) kepada hal bid'ah. Dan ini sangat sulit sekali untuk diingatkan kepada para pengamal bid'ah.

Apakah yang menyebabkan timbulnya Hadits-Hadits Palsu?

Didalam Kitab Khulaashah Ilmil Hadits dijelaskan bahwa kabar yang datang pada Hadits ada tiga macam:
Yang wajib dibenarkan (diterima).
Yang wajib ditolak (didustakan, tidak boleh diterima) yaitu Hadits yang diadakan orang mengatasnamakan Rasululloh Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam.
Yang wajib ditangguhkan (tidak boleh diamalkan) dulu sampai jelas penelitian tentang kebenarannya, karena ada dua kemungkinan. Boleh jadi itu adalah ucapan Nabi dan boleh jadi pula itu bukan ucapan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam (dipalsukan atas nama Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam).

Untuk mengetahui apakah Hadits itu palsu atau tidak, ada beberapa cara, diantaranya:
Atas pengakuan orang yang memalsukannya. Misalnya Imam Bukhari pernah meriwayatkan dalam Kitab Taarikhut Ausath dari 'Umar bin Shub-bin bin 'Imran At-Tamiimy sesungguhnya dia pernah berkata, artinya: Aku pernah palsukan khutbah Rosululloh Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Maisaroh bin Abdir Rabbik Al-Farisy pernah mengakui bahwa dia sendiri telah memalsukan Hadits hadits yang berhubung-an dengan Fadhilah Qur'an (Keutamaan Al-Qur'an) lebih dari 70 hadits, yang sekarang banyak diamalkan oleh ahli-ahli Bid'ah. Menurut pengakuan Abu 'Ishmah Nuh bin Abi Maryam bahwa dia pernah memalsukan dari Ibnu Abbas beberapa Hadits yang hubungannya dengan Fadhilah Qur'an satu Surah demi Surah. (Kitab Al-Baa'itsul Hatsiits).
Dengan memperhatikan dan mempelajari tanda-tanda/qorinah yang lain yang dapat menunjukkan bahwa Hadits itu adalah Palsu. Misalnya dengan melihat dan memperhatikan keadaan dan sifat perawi yang meriwayatkan Hadits itu.
Terdapat ketidaksesuaian makna dari matan (isi cerita) hadits tersebut dengan Al-Qur'an. Hadits tidak pernah bertentangan dengan apa yang ada dalam ayat-ayat Qur'an.
Terdapat kekacauan atau terasa berat didalam susunannya, baik lafadznya ataupun ditinjau dari susunan bahasa dan Nahwunya (grammarnya).
Sebab-sebab terjadi atas timbulnya Hadits-hadits Palsu
Adanya kesengajaan dari pihak lain untuk merusak ajaran Islam. Misalnya dari kaum Orientalis Barat yang sengaja mempelajari Islam untuk tujuan menghancurkan Islam (seperti Snouck Hurgronje).
Untuk menguatkan pendirian atau madzhab suatu golongan tertentu. Umumnya dari golongan Syi'ah, golongan Tareqat, golongan Sufi, para Ahli Bid'ah, orang-orang Zindiq, orang yang menamakan diri mereka Zuhud, golongan Karaamiyah, para Ahli Cerita, dan lain-lain. Semua yang tersebut ini membolehkan untuk meriwayatkan atau mengadakan Hadits-hadits Palsu yang ada hubungannya dengan semua amalan-amalan yang mereka kerjakan. Yang disebut 'Targhiib' atau sebagai suatu ancaman yang yang terkenal dengan nama 'At-Tarhiib'.
Untuk mendekatkan diri kepada Sultan, Raja, Penguasa, Presiden, dan lain-lainnya dengan tujuan mencari kedudukan.
Untuk mencari penghidupan dunia (menjadi mata pencaharian dengan menjual hadits-hadits Palsu).
Untuk menarik perhatian orang sebagaimana yang telah dilakukan oleh para ahli dongeng dan tukang cerita, juru khutbah, dan lain-lainnya.

Hukum meriwayatkan Hadits-hadits Palsu

Secara Muthlaq, meriwayatkan hadits-hadits palsu itu hukumnya haram bagi mereka yang sudah jelas mengetahui bahwa hadits itu palsu.
Bagi mereka yang meriwayatkan dengan tujuan memberi tahu kepada orang bahwa hadits ini adalah palsu (menerangkan kepada mereka sesudah meriwayatkan atau mebacakannya) maka tidak ada dosa atasnya.
Mereka yang tidak tahu sama sekali kemudian meriwayatkannya atau mereka mengamalkan makna hadits tersebut karena tidak tahu, maka tidak ada dosa atasnya. Akan tetapi sesudah mendapatkan penjelasan bahwa riwayat atau hadits yang dia ceritakan atau amalkan itu adalah hadits palsu, maka hendaklah segera dia tinggalkannya, kalau tetap dia amalkan sedang dari jalan atau sanad lain tidak ada sama sekali, maka hukumnya tidak boleh (berdosa - dari Kitab Minhatul Mughiits).
(Sumber Rujukan: Kitab Hadits Dhaif dan Maudhlu - Muhammad Nashruddin Al-Albany; Kitab Hadits Maudhlu - Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah; Kitab Mengenal Hadits Maudhlu - Muhammad bin Ali Asy-Syaukaaniy; Kitab Kalimat-kalimat Thoyiib - Ibnu Taimiyah (tahqiq oleh Muhammad Nashruddin Al-Albany); Kitab Mushtholahul Hadits - A. Hassan)

Diposting oleh Abu Syafwan. http://abusyafwan.blogspot.com

December 24, 2010

Menarik Perhatian Saya

Di Mekah
Sebuah motosikal klasik Honda C70.Kebetulan saya pun ada sebuah motosikal model yang sama




Di Madinah
Kedai Tebra Alsaggaf sebuah kedai khas untuk VIP....macam biasa je dengan nama nie.(-

December 11, 2010

Menasik Haji 6: Bertahalul (RukunHaji)


Kadar biasa untuk cukur gundul (botak) cuma 10 Riyal. Dimusim haji ia naik ke 20 riyal.
Gambar diatas deretan kedai gunting berhampiran pintu Marwa.


Bertahalul.Dengan bertahalul selepas tawaf dan Saei maka terlepas lah dari Ihram serta 13 larangannya.Semoga tanggal segala dosa2 silam dan di hari2 mendatang dapat menghindarkan diri dari mengulangi perangai2 buruk.InsyaAllah.

Terasa amat lega dan puas apabila selesai kesemua keperluan Menasik Haji.

Menasik Haji 5: Tawaf Ifadah dan Saei (Rukun Haji)

Saya sampai diMekah lebih kurang jam 11 pagi.Hasrat hendak melakukan tawaf dan Saei terpaksa saya tangguhkan kerana pandangan saya berpinar.Mungkin sebab kurang tidur dan lambat bersarapan pagi


Pada sebelah petang selepas Solat Asar ribut dan hujanlebat di Mekah.Pada waktu yang sama hujanlebat juga telah turun diMina dimana banyak khemah yanag dimasuki air.

Alhamdulillah,saya dan isteri selesai melakukan tawaf dan Saei pada sebelah malam lebih kurang pukul 1.30 pagi.


Ya Allah,
Terimalah ibadatku ini Ya Allah
betapa hambamu ini terus mengharap rahmatMu,
ingin kembali patuh terhadapMu,
menunaikan segala perintahMu serta
sentiasa ingin merapatkan diri denganMu

Menasik Haji 4 : Mabit (Bermalam) Dan Melontar Jamrat Di Mina

10 Zulhijjah 1431H. Setelah menunggu giliran saya menaiki bas pada pukul 4am meninggalkan Mudzaliffah menuju ke Mina.Bemalam diMina pada malam2 Hari Tasriq adalah Wajib Haji. Sekurang2nya perlu berada bermlam setengah malam atau 6 jam.

Saya sampai dikhemah Mina di Moaisem sejurusselepas masuk waktu Solat Suboh. Selesai solat sebilangan kecil jemaah denganusaha sendiri telah pergimelontar di Jamrat Kubra.Pihak pengendali pakej mengikut arahanTabung Haji hanya membawa jemaah keluar melontarselepas solat Isyak

Pemandangan dikhemah Minapada 10Zulhijjah sebelum melontar Jamrat Kubra.Jemaah lelaki masih lagi berpakaian ihram.


"Dengan nama Allah SWT,aku rejam kamu iblis serta sekutu2mu"

Suasana ketika melontar di Jamrat Kubra agak lenggang kerana sistem keluar melontar yang agak teratur. Setelah selesai melontar maka bolehlah bertahalul kecil dan menanggalkan ihram serta gugur 10 larangan


Dengan berpakaian biasa Hj Badrul Hisham membawa cerek berisi air panas untuk kawan2 sekhemah.Jauh tu dia berjalan untuk kedapur utama.






Pagi 12 Zulhijjah semasa menghampiri Komleks Jamrat untuk melontar




Saya telah memileh untuk nafar(meninggalkan Mina)awal.Selepas solat Subuh dan setelah melontar ketiga2 Jamrat , saya berjalan 3km lagi kestesen bas didepan Supermarket Bin Dawood


Sementara menunggu bas yang disewa oleh pengendali Pakej, saya berehat di tepi jalan...letih selepas berjalan 7km. Kalau naik teksi untuk perjalanan 5 km ni adalah sebanyak 50 riyal(Rm45!)/PAX.

Menasik Haji 3 : Mabit (Bermalam) di Mudzaliffah

9 Zulhijjah 1431H.Selepas solat Maghrib dan Isyak (jamak tamam)kami menaiki bas menuju Mudzalifah dan sampai lebih kurang pukul 11 malam. Aktiviti yang di syorkan ialah berehat, mengutip batu untuk melontar serta solat sunat bagi yang rajin.
Berniatlah untuk memulakan era kehidupan baru membuang jauh-jauh segala macam maksiat dan kejahilan yang kita sendiri tahu dilarang oleh Allah SWT dan kuatkan hati untuk mengejar ilmu dan amal yang diredhai Allah.




Diluar pagar ada peniaga jual minumam termasuk teh panas.Dua riyal secawan dan saya rasa memang patut kerana dia guna air botol mineral

December 10, 2010

Masjid Kucing( Masjid Raiyaa)

Masjid Kucing
Orang Arab panggil (Masjid Raiyaa) bermaksud masjid Bendera..Jauh makna berbeda

Saya dapat banyak dorongan dari kawan2 yang membaca blog ini khasnya posting berkenaan Pengalaman Mengerjakan Haji. Mungkin ada 10 posting lagi untuk saya kongsi pengalaman ini.

Malam tadi, selepas jamuan malam Jumaat ada jemaah tanya saya samada Masjid Kucing masih ada atau sudah di robohkan. Ada nostalgia juga dia dengan Masjid ini.He he.

Masjid ini yang berada lebih kurang 600 meter dari Masjidil Haram masih utuh.Ia kini berada dikawasan dimana semua bangunan lain telah di roboh. Tidak pasti pula masa depan masjid ini.




Saya juga ada bersolat dimasjid ini. Masjid ini sentiasa dikunci dan hanya di buka kira2 25 minit sebelum waktu Solat.Azan pula hanya dilaungkan sebaik sahaja azan Masjidil Haram dilaungkan.

Jumhur ulamak berpendapat bahawa 100,000 kali ganda bersolat di Maasjidil Haram termasuk dimana2 tempat di Tanah Haram Mekah. Walau bagaimana pun, adalah lebih afdal bersolat di MasjidilHaram.

Wallah hu aklam
.

Menasik Haji 2: Wukuf Di Arafah

Saya telah berada dalam khemah di Arafah lebih kurang pada 10.50am,8 Zulhijjah.

Suasana dikhemah Arafah.
(Click pd gambar utk image yang lebih besar)


Saya agak bertuah kerana dapat sama khemah dgn Datuk Hassan Mahmud AlHafiz (duduk tengah)Mudir proram Imam Muda terbitan Astro. Program Wukuf di Arafah yang cuba di buat oleh Astro gagal kerana tidak mendapat kelulusan pihak Saudi. Bagaimana pun Datuk meneruskan juga sebahagian dari program termasuk mendalami cara membaca surah Al Fatehah yang betul.


Tak ada apa yang istimewanya pada khemah pasang siap ini.Perhatikan bahawa pokok telah tumbuh dan besar di Arafah.Menurut cerita, pokok semambu ini berasal dari Indonesia dan di bawa ke Saudi semasa Malek Adam menjadi Menteri Luar Indonesia




9 Zulhijjah 1431H Jam 12.08pm waktu gelincir matahari..azan dilaungkan tanda dah masuk waktu Zohor. Syukur Alhamdulillah, selesai rukun Haji yang ke2.Khutbah Arafah di baca dan selepas solat Zohor kami berwirid dan Doa Arafah di baca.Selepas waktu Asar,ketika cahaya matahari mula kelam jemaah berdoa secara individu.

Inilah tempat dan saat yang paling Mustajab untuk menghadap kiblat menadah tangan berdoa meminta apa sahaja dari Allah yang maha pengasih. Ruang waktu teristimewa ini amat singkat dan datang cuma setahun sekali di bumi barakah ini.

Masih saya ingat sebahagian dari apa yang saya mohon....bagi diri,ahli keluarga jauh dan dekat dan juga kawan2.

Perkenankanlah Ya Allah.

December 09, 2010

Menasik Haji- Berniat Haji

Seperti majoriti jemaah Malaysia, saya memilih untuk membuat Haji Tamattuk.Dam Temattuk (berniat Haji bukan pada tempat Miqat) tahun ini adalah sebanyak 360 Riyal.Pada 8 Zulhijjah lebih kurang pukul 9 pagi setelah berihram dan berniat haji kami menaiki bas keArafah.


Labbaik Allâhumma labbaik,
labbaik lâ syarîka laka labbaik,
inna al-hamda,
wan ni’mata
laka wal-mulk,
lâ syarî ka-lak


Artinya:
Aku datang ya Allah,
aku datang memenuhi panggilan-Mu;
Aku datang, tiada sekutu bagi-Mu,
aku datang; Sesungguhnya segala pujian,
segala kenikmatan, dan seluruh kerajaan,
adalah milik Engkau;
tiada sekutu bagi-Mu.





Bersolat Di Depan Kaabah

Apabila kita bersolat di hadapan Kaabah kemanakah mata kita patut memandang?.

Jumhur ulamak berpendapat bahawa kita masih perlu mengekalkan mata memandang tempat kita bersujud.


Pemandangan di hadapan Kaabah sejurus sebelum solat subuh.(click kt gambar utk image yang lebih besar)





Betapa Penyayangnya Engkau Ya Allah.
Aku dengan dosa silamku
Dengan amalan yang tak seberapa
Pun tidak se sempurna mana
seperti sepatutnya
Engkau jemput juga untuk berada disini
Oooh.. Ya Allah

(terasa betapa kerdilnya diri ini...sebak,mengalir airmata)

December 08, 2010

Lambang Institusi Barat

Ada orang tak berapa suka kehadiran outlet2 ini di tanah suci.Anda bagaimana?


KFC bertentangan dengan pintu King Fahd Masjidil Haram

Starbucks Coffee di tempat strategik di depan Masjid Nabawi.

Masjid Nabawi Selepas Solat

Jemaah berpusu pusu keluar masjid

Diruang solat tambahan selepas solat subuh


Dari sudut yang sama selepas solat Zohor

Bab as Salaam

Babus salam(Pintu Keamanan)merupakan pintu utama Masjid Nabawi. Ia adalah pintu yang paling mudah untuk ke Raudah dan melawat makam Nabi Muhammad SAW dan Dua Sahabat.Pintu ini penuh sesak sebelum dan selepas setiap waktu solat.

DULU

Gambar tahun 1890 ini saya rakam dari muzium Madinah


SEKARANG


Perhatikan bahawa tiang2 lama masih ada.Pembangunan bahagian ini mengekalkan struktur asal tingkat bawah sama seperti 1890.

Solat 40 waktu di Masjid Nabawi


(Gambar ini saya rakam diMuzium Madinah).

Pakej haji yang saya ikut menempatkan kami selama 9 hari di Madinah.Saya tercari-cari kenapa jemaah Haji di berikan sekurang2nya 8 hari di Madinah bagi membolehkan mereka solat sekurang2nya 40waktu diMasjid Nabawi.Pernah saya bertanya jawapannya ialah masyarakat Islam memang sukakan angka 40.

Petikan di bawah adalah sebab yang lebih kukuh.

According to Anas, the Prophet (peace be upon him) has also said:

"The person who offers 40 prayers consecutively in my Mosque, without missing a prayer in between, will secure immunity from the fire of Hell and other torments and also from hypocrisy." (Musnad Ahmad)


Perhatikan 40 waktu berturut2 dan bukan sekadar 40 waktu sahaja.

Wallah hu Aklam

December 07, 2010

Mati dalam kedudukan Bersujud!



Apa significant nya gambar ini?.
Pokok kurma ini di tanam berhampiran Jalan Khalid Alwalid.Pokok ni dah lama mati dalam keadaam menyembah bumi seolah bersujud menghadap ke Kaabah. Mungkin pihak pembangunan kawasan ini membiarkan ia di situ untuk sementara ini.

Mungkin untuk mengingatkan jemaah yang lalu lalang bahawa pokok pun tahu bersujud!.

Wallah hu aklam.

(Maaf: saya sepatutnya berdiri di belakang pokok bukan di hadapan. )-

Pembangunan di Sekitar AlHaram

Di sekeliling Masjidilharam sekarang sedang rancak di bena bangunan tambahan serta juga bangunan2 commercial.Paling ketara adalah berhadapan pintu Al Fatah (pintu 45)hingga pintu 84.Disini kerja2 dibuat siang dan malam.Mungkin disinilah punca habuk dan debu yang menyebabkan ramai jemaah sakit mata dan batuk yang berterusan






Dulu tersergam bangunan Masjid Khalid AlWalid di tapak ini.Ia terletak kira2 700 meterdari AlHaram. Masjidtersebut telah dirobohkan tahun lepas (2009)


Tandas di Jalan Khalid Al Walid menarik perhatian ramai


Madrasah Syurukiah tempat ulamak2 awal dari Tanah Melayu tinggal dan berguru.Bangunan tsbt telah di robohkan. Bahagian belakang gambar adalah Jabal Umar.Diceritakan bahawa Saidina Umar Alkhattab RA berasal dan rumahnya adalah dikawasan bukit ini.'Future Mekah' akan melihat banyak bangunan tinggi dibina hingga kebukit ini.

December 06, 2010

Ruang Solat Terbuka Masjid Nabawi

Ruang solat terbuka masjid Nabawiamat luas.Bahagian ini diwaktu siang amat panas.Bagaimanapun kini telah dinaiktaraf dengan pemasangan payung2 besar.Payung2 ini dikembangkan pada waktu siang bermula jam9.30am dan di tutup sebelah petang.Disetiap tiang ini di pasang lampu untuk digunakan pada waktu malam.


Jam9.30 am payung mula dikembangkan

Jam 10am semua payung siap dikembangkan.Ana agak ada beratus payung di ruang solat terbuka Masjid Nabawi


Pemandangan waktu dinihari(tengah malam membawa kesubuh).Berjubah hitam tu rakan sebilek sama2 menuju ke Babussalam dalam usaha untuk dapat tempat di Raudah

Rooftop Masjid Nabawi

Pemandangan indah di bahagian teratas masjid Nabawi.Kalau buat ziarah ke Masjid Nabawi jangan lupanaik ke tingkat teratas ini.Kemudahan seperti carpet,air zam-zam dan naskah2 AlQuran ada disediakan





Ini adalah pemandangan dari tingkat bawah Masjid Nabawi.Siling ini merupakan bahagian bawah kubah. Keseluruhan kubah dan siling ini boleh di gerakan ketepi untuk memberi laluan pengudaraan Masjid Nabawi.Ana perhatikan biasanya di buat dalam jam 9am

December 05, 2010

Rooftop AlHaram

Ada sekali Tn Hj Saufie ajak jumpa kat tingkat atas MasjidilHaram.Best juga solat subuh di tingkat atas ni kerana udara subuh yang sejuk.Pada waktu2 solat yang lain pun tingkat teratas ini penuh dengan jamaah.








Zam-zam Towerdilihat dari tingkat teratas MasjidilHaram
a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimj7DxerJcmlZ-hyxo4S56VPgC7S4WS_P7zMJ-umnXhoMITxn2fghnu9GKkmi4Vq-1ZWf-mlgM49TXKHtxImVtoiGFXPqc5Ay2BTlXtVd9SLMA0H4JfyPmLvrXqLof8SUgK9V48y1SAjw/s1600/P1012030.JPG">

Menjadi Tetamu Allah SWT

Ana (saya)memanjatkan jutaan syukur ke hadrat Allah SWT kerana dapat mengerjakan ibadah Haji tahun ini.Ana pergi dengan penerbangan KT35 menaiki SaudiAir.Alhamdulillah telah selamat sampai keTanahair
Ada tidak kurang dari 20 orang ahli kariah SAM yang mengerjakan haji tahun ini.Biasa lah pergi dengan berbagai pakage dan tarikh penerbangan yang berlainan.

Namun sempat juga buat temujanji dengan beberapa sahabat AlMadaniah termasuk Pengerusi SAM,Tuan HjWan Muhammad Wan Musa.Tempat popular dikalangan jemaah Malaysia ialah restoran D'Saji di tingkat 2 bangunan AsSafwa. Faktor masakan Malaysia dan lokasi yang amt dekat dengan MasjidilHaram (AlHaram) adalah sebab utama.




September 28, 2010

Majlis Jamuan Hari Raya AidilFitri Surau Al Madaniah (SAM)

Kita akan mengadakan Program tersebut seperti berikut.

Tarikh :2 Okt 2010
Masa : 9 pagi hingga 12 tengahhari
Tempat : Perkarangan Surau Al Madaniah (SAM)

Semua ahli Kariah dan Jemaah di jemput hadir.

Persiapan sedang di buat untuk menjayakan program tersebut.Matlamatnya nak merapatkan ukhwah sesama kita. Sama2 kita lapangkan masa untuk menghadirkan diri untuk memeriahkan majlis.

September 26, 2010

Jamuan Hari Raya

Dah masuk minggu ke3 bulan Syawal. Ramai kawan jemput ke jamuan hari raya. Ada yang buat sebelah pagi, ada yang jemput waktu tengah hari dan juga selepas solat Isyak. Kawan2 dah jemput kita untuk eratkan silaturrahim maka elok sangatlah kita berusaha untuk hadir.

Dalam pada tu jangan lupa habiskan puasa enam.

September 18, 2010

Tamat Kursus Haji Bersiri Anjuran Masjid Annur USJ4



Syukur Alhamdulillah. Pagi ini saya dan beberapa kawan2 tamat Kursus Haji Bersiri anjuran Masjid Annur USJ 4. Kursus 15x2 jam itu telah dipimpin oleh Ustaz Shamsudin Sidek.

Sebagai peserta, saya beranggapan kursus ini telah berjalan dengan amat sempurna.Bilek kuliah amat bersih, PA sistem dan sistem hawa dingin juga sempurna.Ini di tambah pula dengan pimpinan Ustaz Shamsudin Sidek yang berkesan. Kelas juga berjalan mengikut masa dan tarikh yang di tetapkan.

Tahniah kepada JK Masjid Annur USJ 4 kerana berjaya menganjurkan kursus ini dengan jayanya. Terimakasih khusus kepada urusetia kursus dan Biro Muslimat yang sentiasa siapsedia membantu peserta setiapkali kursus di adakan.

Semoga semua 75 orang peserta kursus dapat mengamalkan ilmu yang dipelajari dan mendapat Haji yang Mabrur. InsyaAllah.